Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengaruh salinitas terhadap biota air laut

Faktor lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan biota dalam laut. Salah satunya adalah salinitas.  Apa pengaruh salinitas  bagi biota laut? Beberapa fase dalam kehidupan biota laut seperti pemijahan, pertumbuhan, hingga penyebaran biota sangat dipengaruhi oleh salinitas.

Salinitas memiliki variasi yang sangat tinggi pada perairan dekat pantai dan estuari dibandingkan dengan perairan lepas pantai. Hal ini disebabkan oleh pengaruh masukan air tawar (sungai) ke pantai.


Pada perairan dekat pantai (zona intertidal), salinitas merupakan faktor pembatas dominan yang mempengaruhi kehidupan organime karena zona ini terbuka saat air surut sehingga dapat digenangi air tawar melalui masukan sungai menyebabkan nilai salinitas turun dan pada saat tertentu salinitas akan melewati ambang batas kemampuan organisme yang memiliki toleransi rendah terhadap salinitas, sedangkan pada saat tertentu ketika pasang, nilai salinitas akan meningkat drastis dan ketika evaporasi meningkat maka nilai salinitas juga akan meningkat.

Terkait dengan daya tolerasnsi salinitas, organisme laut dikelompokan menjadi 
  1. Organisme euryhaline yaitu organisme yang toleran terhadap perubahan salinitas 
  2. Organisme stenohaline yaitu organisme yang tidak mampu bertoleransi dengan perubahan salinitas yang tinggi. Organisme ini hanya mampu hidup pada kisaran salinitas konstan dan tidak berubah.

Pengaruh salinitas bagi ikan

Secara fisiologis, salinitas mempengaruhi ikan melalui proses osmoregulasi, yakni sistem pengaturan keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh (air dan darah) dengan osmotik habitat (lautan).Kandungan salinitas yang terlalu tinggi atau rendah dapat bersigat merusak.

Salinitas mempengaruhi jaringan organisme melalui osmosis mempertahankan keseimbangan garam sangat penting yaitu melalui :
  • Difusi, pergerakan pasif dari konsentrasi tinggi ke rendah
  • Osmosis, difusi air melalui membran
  • Transport aktif, pengurangan aktif dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi
Salinitas terlalu tinggi atau rendah bersifat merusak, Selain itu salinitas rendah di estuari juga mengakibatkan diversitas rendah. Diverditas rendah biasanya terjadi di wilayah evaporasi tinggi (daerah dengan salinitas tinggi).

Peran salinitas bagi organisme :

Sebagian besar organisme laut berdifat isotonik dan tidak ada masalah dengan salinitas kecuali pada jenis ikan laut (bony fish). Ikan minum air untuk mengeluarkan garam melalui insang. Juga mengeluarkan urin sangat pekat dengan jumlah sangat sedikit untuk menghemat air.

Karena salinitas mempengaruhi densitas air laut, sehingga berpengaruh penting pada pengapungan organisme laut.
Ikan laut rata-rata lebih berat (1.07) dari pada air laut (1.025) tetapi dapat menjaga pengapungan dengan swim bladders terisi gas. Ikan mengatur volume gas saat merubah posisi kedalaman. Ikan perenang cepat dan ikan dasar, kurang swim bladders sehingga tidak tenggelam.

Plankton menyimpan makanan sebagai minyak untuk membantu mengapung
Paus dan mamalia besar lainnya menyimpan lemak densitas rendah untuk meningkatkan saya apungnya.