Apa itu palung ? Palung merupakan cekungan yang sangat dalam dan curam di bawah permukaan laut. Jadi dapat dikatakan bahwa palung adalah wilayah terdalam di permukaan bumi.
Ciri-ciri palung sendiri adalah memiliki kedalaman yang sangat dalam. contohnya di Indonesia adalah palung Banda yang memiliki kedalaman hingga 8000 meter. Selain itu, palung memiliki dinding yang sangat terjal. Karena kedalamannya yang sangat dalam, serta curam, maka palung adalah salah satu tempat tergelap di bumi, hal ini disebabkan penyinaran matahari yang tidak sampai menembus ke kedalaman palung.
Contoh lain dari palung yang ada di Indonesia adalah : Palung Jawa, Palung Buton, Palung Timor, Palung Sangihe, Palung Talaud, Palung Ternate dan Palung Timor.
Lalu, apa palung terdalam di Dunia ?
Palung Terdalam di Dunia : Palung Mariana
Palung terdalam di dunia adalah Palung Mariana/Mariana Trench.
Palung mariana terletak di Barat Samudera Pasifik atau dengan jarak 200 km dari Kepulauan Mariana. Bentuk palung mariana seperti bulan sabit dengan ukuran panjang sekitar 2.550 km (1.580 mil) dan lebar 69 km (43 mil).
 |
sumber: https://static.scientificamerican.com |
Kedalaman palung pertama kali dieksplorasi oleh kapal HMS Challenger pada tahun 1985, sebagai pelayaran ekepedisi oseanografi global pertama di dunia. Para ilmuwan Challenger mencatat kedalaman palung mariana adalah sekitar 8 km menggunakan tali pemberat. Pada tahun 1951, kapal Inggris H.M.S. Challenger II kembali ke lokasi dengan echo-sounder dan mengukur kedalaman hampir 7 mil (11 kilometer). Kedalaman maksimum palung yang diketahui adalah 10.984 ± 25 meter di ujung selatan lembah kecil berbentuk slot yang dikenal sebagai kedalaman Challenger / Challenger Deep. Namun pengukuran kembali dilakukan dan diketahui bagian terdalam palung ini adalah sedalam 11.034 meter.
Palung mariana merupakan bagian dari jaringan palung dalam yang melintasi dasar laut. Palung ini terbentuk ketika terjadi tabrakan 2 lempeng tektonik. Pada titik tumbukan, salah satu lempeng akan bergerak ke bawah lempeng lainnya ke dalam mantel bumi, dan menciptakan palung laut.
Mayoritas Palung Mariana sekarang menjadi zona lindung AS sebagai bagian dari Monumen Nasional Laut Palung Marianas, yang didirikan oleh Presiden George W. Bush pada tahun 2009. Izin untuk penelitian di monumen, termasuk di Sirena Deep, telah diamankan dari Layanan Ikan dan Margasatwa AS. Izin untuk penelitian di Challenger Deep telah diperoleh dari Negara Federasi.
Sejarah Penyelaman
Karena kedalamannya yang cukup ekstrim, palung mariana diselimuti kegelapan abadi dengan suhu hanya beberapa derajat celcius dan hampir mendekati titik beku. Tekanan air di palung ini adalah 8 ton per inci persegi atau sekitar seribu kali tekanan atmosfer standar di permukaan laut. Tekanan meningkat dengan bertambahnya kedalaman.
Manusia pertama dan satu-satunya yang turun ke Challenger Deep lebih dari 50 tahun yang lalu (1960) adalah Jacques Piccard dan Letnan Angkatan Laut Don Walsh menggunakan kapal selam Angkatan Laut AS, sebuah bathyscaphe yang disebut Trieste. Setelah turun selama lima jam, pasangan itu hanya menghabiskan waktu kurang dari 20 menit di dasar dan tidak dapat mengambil foto apa pun karena awan lumpur yang terbawa dalam perjalanan mereka.
Pada tahun itu, para ilmuwan telah memperdebatkan apakah kehidupan bisa terjadi dalam tekanan ekstrem seperti itu. Namun selama penyelaman, lampu sorot Trieste menerangi makhluk yang menurut Piccard adalah ikan pipih, momen yang kemudian digambarkan Piccard dengan penuh semangat dalam sebuah buku tentang perjalanannya. "Di sini, dalam sekejap, adalah jawaban yang diminta oleh para ahli biologi selama beberapa dekade," tulis Piccard. “Mungkinkah kehidupan ada di kedalaman samudra yang paling dalam? Itu bisa!"
Apakah ada makhluk hidup di Palung Mariana?
Sementara ekspedisi Trieste menghilangkan keraguan bahwa kehidupan bisa eksis di Palung Mariana, para ilmuwan hanya memiliki sedikit informasi tentang jenis organisme yang tinggal di sana. Bahkan, ada yang mempertanyakan apakah ikan Piccard itu benar-benar sejenis teripang. Diperkirakan bahwa tekanannya sangat besar sehingga tidak mungkin ada kalsium kecuali dalam larutan, sehingga tulang vertebrata akan benar-benar larut. Tidak ada tulang, tidak ada ikan. Tetapi alam dengan adaptasi yang luar biasa telah membuktikan bahwa para ilmuwan di masa lalu telah berkali-kali salah. Jadi apakah ada ikan di kedalaman tersebut? Tidak ada yang mengetahuinya dengan pasti dan hal tersebut lah yang menjadi tujuan utama dari Proyek DEEPSEA CHALLENGE, yakni menemukan jawaban atas pertanyaan mendasar tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, kapal keruk laut dalam dan kapal selam tak berawak telah melihat sekilas organisme eksotis seperti amphipod mirip udang, dan hewan aneh transparan yang disebut holothurian. Tetapi para ilmuwan mengatakan ada banyak spesies baru yang menunggu penemuan dan banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang bagaimana hewan dapat bertahan hidup dalam kondisi ekstrem ini. Para ilmuwan sangat tertarik pada mikroorganisme yang hidup di palung, yang menurut mereka dapat mengarah pada terobosan dalam biomedis dan bioteknologi.
Penghuni Palung Mariana yang mikroskopis bahkan mungkin menjelaskan kemunculan kehidupan di Bumi. Beberapa peneliti, seperti Patricia Fryer et al, di University of Hawaii, berspekulasi bahwa gunung berapi lumpur serpentine yang terletak di dekat palung laut mungkin telah memberikan kondisi yang tepat untuk bentuk kehidupan pertama planet kita. Selain itu, mempelajari batuan dari palung laut dapat mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang gempa bumi yang menciptakan tsunami kuat dan menghancurkan yang terlihat di sekitar Lingkar Pasifik, kata ahli geologi.
Sumber Bacaan :
https://en.wikipedia.org/wiki/Mariana_Trench
http://www.deepseachallenge.com/the-expedition/mariana-trench/