Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Salinitas air laut

A. Pengertian Salinitas

Salinitas adalah jumlah garam dalam gram yang terkandung dalam satu kilogram air laut dimana iodin dan bromin digantikan nilainya oleh klorin, semua karbonat diubah menjadi oksida dan semua bahan organik teroksidasi dengan sempurna.

Salinitas merupakan salah satu parameter yang penting di laut. Jika dipelajari bersamaan dengan temperatur, akan diketahui nilai densitas air laut. Nah, densitas ini sangat menentukan pergerakan massa air lautan.

Baca juga
Pengertian Salintas





Konsentrasi rata-rata garam terlarut di lautan (S) adalah 3,5% terhadap berat atau dengan bagian per seribu menjadi 35 o/oo. Pada permukaan laut, nilai salinitas bervariasi antara 33-37 psu. Nilai ini bervariasi tergantung dimana letak perairannya. Jika perairan payau yang dekat dengan sungai nilai salinitas cenderung lebih rendah. Namun di beberapa wilayah didunia, salinitas dapat memiliki nilai yang sangat tinggi. 


B. Faktor yang berpengaruh pada sebaran salinitas

Faktor-faktor yang mempengaruhi sebaran salinitas di laut adalah penguapan, curan hujan dan pengaruh dari darat yaitu aliran air sungai. Tingginya curah hujan dan masukan aliran sungai menyebabkan salinitas perairan yang rendah, sedangkan bila penguapan tinggi menyebabkan salinitas perairan meningkat.

Nilai salinitas air laut secara vertikal akan semakin besar dengan bertambahnya kedalaman sehingga dapat diketahui perubahan kedalaman lapisan tercampur dan haloklin, mendeterminasi lapisan tercampur (hangat atau dingin), dan juga untuk menduga terjadinya upwelling dan downwelling di suatu perairan.

Angin sangat menentukan penyebaran salinitas secara vertikal di perairan laut lepas. Pengadukan di lapisan permukaan akan mengakibatkan salinitas menjadi homogen.

C. Sebaran salinitas di Indonesia

Nilai salinitas di perairan Indonesia pada umumnya berkisar antara 32-34. Nilai salinitas rata-rata tahunan di perairan Indonesia yang terendah sering dijumpai di daerah bagian barat dan semakin meningkat ke daerah timur. 

Hal ini disebabkan karena sebelum memasuki perairan bagian barat Indonesia, massa air bersalinitas tinggi dari Samudera Pasifik masuk ke Laut Cina Selatan dan mengalami penurunan nilai salinitas karena terjadi pengenceran dari daratan Asia Tenggara sehingga ikut menurunkan nilai salinitas di perairan bagian barat Indonesia. 

Di perairan bagian timur Indonesia, massa air dari Samudera Pasifik langsung masuk ke Perairan Indonesia melalui Laut Sulawesi, Laut Maluku, dan Laut Halmahera tanpa mengalami pengenceran yang berarti. Selain itu sedikitnya sungai-sungai besar di Indonesia bagian timur dibandingkan di bagian barat ikut mempengaruhi besarnya nilai salinitas pada daerah tersebut .