Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Lempeng Tektonik?


Litosfer Bumi—lapisan luar yang terdiri dari kerak dan bagian atas mantel—terbagi menjadi beberapa lempeng besar dan kecil yang disebut lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini bergerak perlahan di atas mantel yang lebih lunak. Terdapat tujuh lempeng utama yang mencakup sekitar 94% permukaan Bumi, sementara sisanya terdiri dari lempeng-lempeng kecil lainnya.


sumber : https://www.gsi.ie/images/images/plate_tectonics_source_USGS_800px.png


Jenis-Jenis Batas Lempeng

Gerakan lempeng terjadi di sepanjang batas-batasnya, yang terbagi menjadi tiga jenis utama:

Batas Divergen (Konstruktif)

  • Gerakan lempeng terjadi di sepanjang batas-batasnya, yang terbagi menjadi tiga jenis utama:
  • Terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain.
  • Magma dari mantel naik melalui celah yang terbentuk, kemudian mendingin dan membentuk kerak baru. Contoh: Punggungan Tengah Atlantik.
sumber : https://www.gsi.ie

 Batas Konvergen (Destruktif)

  • Terjadi ketika dua lempeng bergerak saling mendekat dan bertabrakan.
  • Jika lempeng samudra bertabrakan dengan lempeng benua, lempeng samudra yang lebih padat akan tersubduksi ke bawah lempeng benua.
  • Contoh: Pegunungan Himalaya yang terbentuk dari tabrakan lempeng India dan Eurasia
sumber : gsi


Batas Transformasi (Pasif)

  • Terjadi ketika dua lempeng bergerak saling meluncur sejajar satu sama lain.
  • Gesekan antara lempeng dapat menyebabkan gempa bumi.
  • Contoh: Sesar San Andreas di California

Dampak Gerakan Lempeng

Gerakan lempeng tektonik berperan penting dalam membentuk fitur-fitur geologi Bumi dan menyebabkan fenomena alam seperti:
  • Pembentukan pegunungan dan lembah.
  • Aktivitas vulkanik dan pembentukan pulau-pulau vulkanik.
  • Gempa bumi dan tsunami akibat pergeseran lempeng.