Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kebiasaan dan cara makan ikan



Cara ikan mendapatkan makanannya dibagi dalam beberapa tipe :


Menyaring (filter feeder) 
Hewan penyaring (filter feeder) adalah hewan yang memakan partikel dan materi organik dan makhluk hidup yang tersuspensi di air. Makanannya terdiri dari organisme halus yg hanyut terbawa arus, mis : plankton. Hewan yg hidupnya melekat/menempel ; menyaring makan jika makan tsb melalui tubuhnya (inactive filter feeding), mis : hewan pembentuk terumbu karang (colentrata). Ikan merupakan hewan yang aktif menyaring makannya (active filter feeding)/menangkap makanan yang terbawa arus. Misalnya ikan layang, lemuru dan Hiu Paus



Hiu paus menghisap air laut sebanyak mungkin, lalu menutup mulutnya, dan mengeluarkan airnya melalui insang. Plankton akan tersangkut di geligi kecil yang halus di dalam mulut tepat di pintu keluar insang. Partikel berukuran 2 hingga 3 mm akan tertangkap


Pemakan detritus (detritus feeder) 
Ikan pemakan detritus misalnya pada ikan kakak tua (sparidae). Detritus adalah kumpulan bahan-bahan organik yang sudah hancur. Contoh ikan belanak.



Ikan belanak setiap hari mengkonsumsi sisa tanaman yang mati, detritus, sedimen berpasir, memakan epifit dan epifauna dari padang lamun juga mencernakan buih permukaan berisi microalgae. Jumlah kandungan pasir dan detritus dalam isi perut meningkat dengan meningkatnya ukuran panjang tubuhnya, menunjukkan lebih banyak makanan dicernakkan dari dasar substrat ketika ikan menjadi dewasa. 


Memarut (Browsing). 
Jenis ikan ini mengambil makanannya dengan cara memarut/mengerogoti makanannya.Contohnya adalah ikan kakak tua.




   Ikan kakak tua memiliki bentuk gigi seperti paruh burung parrot yang berfungsi untuk mengikis alga atau tumbuhan laut yang hidup diterumbu karang.


     
     Pemangsa (predator)
    Ikan predator umumnya bergerak cepat untuk menangkap mangsa , namun ada pula yang kurang pandai brenang. Ikan predator memiliki indra penciuman dan penglihatan sangat baik dan tajam. Kebanyakan ikan mencari makan meggunakan indera penglihatan. Pembauan dan persentuhan dilakukan oleh ikan pemakan dasar dalam perairan yang kurang cahaya/keruh misalnya hiu martil.  Contoh lain ikan  predator adalah ikan hiu dan tuna.
Ikan  Hiu martil merupakan predator agresif yang memakan ikanikan paricumi-cumi, dan udang-udangan. Hiu martil memiliki pori sensor electrolocation yang disembut ampullae of Lorenzini. Dengan menyebarkan reseptor di berbagai area, hiu martil dapat mencari mangsa dengan lebih efektif. Hiu ini mampu mendeteksi sinyal listrik setengah miliar Volt. Kepala yang berbentuk seperti martil juga memberikan keuntungan berupa area penciuman yang lebih luas, meningkatkan potensi menemukan partikel di air sedikitnya 10 kali dibandingkan dengan hiu 'klasik' lainnya.