Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa itu Plankton ? Plankton adalah

Pengertian Plankton 

Plankton adalah organisme yang mengapung, hanyut terbawa oleh arus dan pasang. 
Sumber : blueplanetsociety.org

Kata plankton berasal dari bahasa Yunani, "pengembara (drifter)" yakni suatu organisme yang terbawa oleh arus maupun pasut. Plankton dapat berenang, namun sangat lemah dan tidak mampu melawan arus. Beberapa jenis plankton melayang terbawa arus selama siklus hidupnya, beberapa jenis organisme hanya bersifat planktonik ketika muda, namun seiring pertumbuhannya memiliki kemampuan yang cukup untuk berenang melawan arus. Plankton biasanya berukuran mikroskopis, dengan ukuran kurang dari 1 cm, namun di alam juga terdapat plankton dengan ukuran besar seperti beberapa jenis udang dan ubur-ubur.

Plankton terbagi menjadi fitoplankton yang terdiri dari tumbuhan renik bebas bergerak dan mampu berfotosintesis  dan zooplankton ialah hewan yang bersifat planktonik.

Fitoplankton 

Fitoplankton adalah tumbuhan renik bebas yang hanyut dan terbawa arus. Fitoplankton disebut juga plankton nabati. Meskipun berukuran kecil, fitoplankton memiliki peranan yang sangat besar dalam proses rantai makanan di lautan. Seperti tumbuhan di darat, fitoplankton juga berfotosintesis  dengan mengubah cahaya matahari menjadi energi, serta menyaerap karbon dioksida di laut dan melepaskan oksigen yang penting bagi kelangsungan organisme laut. Karena membutuhkan cahaya matahari untuk berfotosintesis, fitoplankton biasanya ditemukan di dekat permukaan perairan.

Beberapa kelas fitoplankton yang sering dijumpai di alam di antaranya diatom (kelas Bacillariophyceae), Dinoflagellata (kelas Dinophyceae) dan ganggang hijau (kelas Chlorophyceae).

Fitoplankton sangat penting dalam proses siklus kehidupan di laut. Namun kehadiran fitoplankton yang berlebihan dapaat menyebabkan terjadinya blooming alga, atau yang biasanya disebut red tide. 

Beberapa contoh fitoplankton dari kanan ke kiri :   cyanobacteria, diatom, dinoflagellate, green algae, coccolithophore
Sumber : en.wikipedia.org

Zooplankton

Zooplankton disebut juga sebagai plankton hewani, biasanya berukuran lebi besar dari fitoplankton.
Zooplankton merupakan golongan hewan mikroskopis seperti kril, siput laut, dan telur ikan serta juvenil ikan. Zooplankton ada pula yang berukuran besar seperti ubur-ubur. 
Sumber : Tsukamoto et al., 2009


Gambar di atas merupakan beberapa zooplankton di perairan
a planula larva (2.1 mm in diameter, Cnidaria: Anthozoa), b siphonophore, Abyla sp. (55.6 mm in total length, Cnidaria: Hydrozoa), c unshelled pteropod Hydromyles sp. (6.0 mm in total length, Mollusca: Gastropoda), d shelled pteropods, Diacria sp. (7.6 mm in shell length, Mollusca: Gastropoda), e atlantid heteropods, Atlanta sp. (5.0-5.4 mm in shell length, Mollusca: Gastropoda), f squid (7.2 mm in total length

Dilihat dari cara hidupnya, zooplankton dibedakan atas holoplankton dan meroplankton. Holoplankton adalah plankton hewani yang seluruh masa hidupnya dilalui sebagai plankton seperti Chaetognata dan Copepoda sedangkan meroplankton adalah plankton hewan yang masa awal dari siklus hidupnya dilalui sebagai plankton dan sesudah dewasa akan hidup menjadi nekton atau benthos.

Kebanyakan zooplankton memakan fitoplankton, zooplankton juga merupakan makanan bagi hewan yang lebih besar. Pada siang hari, zooplankton akan mengapung di perairan yang lebih dala untuk menghindari predator, namun pada malam hari, hewan ini akan mengapung di dekat permukaan untuk memakan fitoplankton.


Pembagian plankton berdasarkan ukuran 

Berdasarkan ukuran plankton dalam lima golongan yaitu : 
  1. Megaplankton ialah organisme planktonik yang berukuran lebih dari 2000 µm, 
  2. Makroplankton ialah organisme planktonik yang berukuran 200-2000 µm, 
  3. Mikroplankton berukuran 20-200 µm. 
  4. Nanoplankton yang berukuran 2-20 µm, 
  5. Ultrananoplankton organisme yang memiliki ukuran kurang dari 2 µm. 


Sumber :
Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Alih bahasa H. M. Eidman, Koesoebiono, D. G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukardjo. PT Gramedia Jakarta. 459 hal.

Odum EP. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Ed. Ke-3. Penerjemah: T. Samingan & B. Srigandono. Yogyakarta: UGM Press.

Tsukamoto K, et al., 2009. Positive buoyancy in eel leptocephali: an adaptation for life in the ocean surface layer. Mar Biol (2009) 156:835–846