Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Hewan Laut yang terancam punah

Di lautan luas tersimpan keanekaragaman makhluk hidup yang menakjubkan. Beberapa diantaranya dapat beradaptasi bahkan berevolusi untuk mempertahankan kehidupannya, namun tidak semua hewan laut dapat bertahan hidup. Beberapa hewan laut justru terancam punah. 

Penyebab kepunahannyapun bermacam-macam, diantaranya perubahan iklim, hilangnya habitat yang sesuai, adanya polusi hingga kegiatan penangkapan yang berlebihan yang kita sebut sebagai overfishing dan penangkapan ilegal. 

Berikut beberapa hewan laut yang terancam punah.

1. Lumba-Lumba Vaquita

Vaquita merupakan salah satu mamalia laut yang mulai jarang ditemukan. Vaquita adalah hewan endemik, artinya hewan ini hanya hidup di satu perairan saja. Satu-satunya habitat lumba-lumba Vaquita adalah di Teluk California utara, yang terletak di antara California dan daratan Meksiko. Hewan ini hidup di perairan dangkal dengan kedalaman kurang dari 30 meter atau lebih tepatnya pada jarak kurang dari 25 km dari pantai. Menurunnya populasi vaquita disebabkan oleh penangkapan ilegal oleh para nelayan. 



2. Hiu putih

Hiu putih terkenal sebagai predator tingkat atas di lautan. Hewan ini memiliki tubuh yang sangat besar dengan ukuran mencapai 6 m dan berat 2.268 kg. Hewan ini dapat hidup hingga umur 30 tahun. Sayangnya megafauna ini hampir punah. Pada tahun 2016, makhluk menakjubkan ini diklasifikasikan dalam daftar merah spesies terancam punah IUCN dengan penurunan jumlah populasi yang cukup mengkhawatirkan. Ancaman kepunahannya disebabkan oleh penangkapan ikan komersial serta perburuan liar dengan permintaan tertinggi berasal dari China untuk daging dan sirip yang dijual untuk dimakan, sedangkan kulit ikan ini dijadikan sebagai tas kulit.

Sumber : kompas.com

3. Penyu sisik

Penyu sisik memiliki nama latin Eretmochelys. Bentuk paruhnya yang seperti elang membuatnya sernig disebut sebagai hawksbill turtle. Penyu ini masih banyak ditemukan di Indonesia, namun menurut IUCN penyu ini telah digolongkan sebagai hewan langka dan terancam punah. Penyebab penyu ini terancam punah adalah seringny penyu sisik diburu dan ditangkap manusia, selain itu telur penyu sisik juga diambil untuk dijadikan bahan makanan. Cangkang penyu sisik unik dan menarik, dengan warna kuning hitam dan sering diburu untuk dijadikan hiasan. Penyu sisik dapat tumbuh hingga ukuran 1 meter dan berat 80 kg. 

Sumber : https://www.researchgate.net

4. Penyu Kempi

Selain penyu sisik yang dijelaskan di atas, penyu kempi juga tergolong jenis hewan laut yang terancam punah. Penyu kempi memiliki nama latin Lepidochelys kempii. Penyebab hampir punahnya penyu ini sama dengan penyu sisik yang telah diuraikan di atas. 

Sumber : https://cdn2.webdamdb.com

5. Paus

Paus adalah mamalia terbesar di samudera. Namun hewan ini termasuk spesies laut yang sangat teraniaya di dunia. Paus dikahwatirkan akan punah dalam beberapa dekade mendatang. Paus diburu untuk mendapatkan lemak dan minyaknya. Salah satu spesies paus yang terancam punah adalah paus biru. Hewan ini memiliki panjang mencapai 25 meter dan berat 140 ton. Perkiraan populasi paus biru hanya 10.000- 25.000 ekor. Paus lain yang lebih terancam kepunahannya adalah paus sikat atlantik utara dengan perkiraan populasi hanya 300-350 ekor dan tidak ada pertambahan populasi dalam beberapa dekade ini. Selain itu, jenis paus sirip juga memiliki populasi sekitar 30.000 ekor.
Jumlah Paus semakin berkurang karena adanya perburuan, polusi laut, tabrakan dengan kapal dan terjerat jaring nelayan. 

Sumber : https://www.wayfairertravel.com

6. Penguin Galapagos

Penguin Galapagos hanya ditemukan di Kepulauan Galapagos pesisir pantai Ekuador. Sebagai satu-satunya penguin yang ditemukan di wilayah ekuador, penguin ini tergolong unik. 
Hewan ini adalah jenis penguin terkecil di selatan Amerika. Umumnya penguin galapagos dapat hidup  15-20 tahun. Penguin tergolong hewan yang sangat setia dengan pasangan. Penguin hanya kawin dengan satu pasangan seumur hidupnya.
Jumlah penguin semakin berkurang dari tahun ke tahun. Diperkirakan jumlah populasi penguin galapagos tersisa kurang dari 2000 ekor di alam liar. Penyebab utama berkurangnya penguin ini adalah adanya pemanasan global serta berkurangnya sumber makanan yang disebabkan oleh fenomena iklom global yang disebut ENSO (EL Nino Southern Oscillation). Selain oleh adanya pengaruh iklim, terancam punahnya penguin galapagos juga terjadi karena kehadiran spesies pendatang di kepulauan galapagos seperti anjing dan kucing, populasi serta terjeratnya penguin ini pada alat tangkap.

Sumber : https://www.wayfairertravel.com

7. Hiu Kepala Martil

Populasi hiu kepala martil semakin menurun sejak meningkatnya peminat sup sirip hiu. Hasil tangkapan hiu hanya hasil tangkapan sampingan dari tangkapan utama nelayan yakni ikan tuna.
Carl Meyer, peneliti dari Hawaii Institute for Marine Biology, mengatakan permintaan akan sirip hiu mendorong penangkapan hiu secara berlebihan (overfishing). Tingginya jumlah serat dalam sirip hiu kepala martil membuat hiu tersebut sangat diinginkan untuk dijadikan sup sirip ikan hiu. “Nelayan tidak hanya menangkap hiu dewasa, tetapi juga anak hiu. 
Populasi ikan hiu semakin berkurang juga disebabkan oleh rendahnya laju pertumbuhannya. 
Hiu kepala martil masuk dalam Apendix II dalam CITES sejak Oktober 2012 sebagai hewan terancam punah (endangered). Namun status yang sama sudah lebih dulu dikeluarkan oleh IUCN Red List pada tahun 2007.

Sumber : https://www.greeners.co


8. Dugong

Dugong adalah salah satu hewan laut yang sangat bersahabat. Hewan ini tergolong dalam hewan herbivora yang memakan lamun. Dugong dapat mencapat berat hingga 325 kg saat dewasa. Penyebab kepunahan dugong adalah adanya pembangunan di wilayah pesisir, hilangnya habitat (padang lamun) dan polusi lautan.

Sumber : https://hips.hearstapps.com

9. Gharial

Gharial atau disebut juga Gavial adalah buaya pemakan ikan. Habitat asli hewan ini adalah di bagian utara anak benua india. Hewan ini mudah dikenali karena moncongnya yang panjang dan sempit. National Geographic pernah melaporkan bahwa hewan ini pernah terlihat di Pakistan hingga Myanmar, namun habitat asli Gharial/Gavial adalah di India. Berkuragnya populasi hewan ini karena perburuan liar, serta berubahnya habitat asli Gharial.

Sumber : https://hips.hearstapps.com

10. Tuna Sirip Biru

Ikan Tuna Sirip biru memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Hal ini membuat ikan ini terancam punah. Hampir punahnya ikan tuna sirip biru ini disebabkan meningkatnya permintaan Jepang untuk membuat sushi segar pada tahun 1970-an dan 1980-an. Praktek penangkapan ikan itu dilakukan di dua wilayah utama, dimana ikan tuna sirip biru berkembang biak, yaitu di Teluk Meksiko dan di Laut Tengah.