Mengapa Lautan Asin ?
Bagi orang yang sering berenang di laut pasti sudah mengetahui apa rasa air laut. Yap, air laut terasa asin. Bahkan garam juga dibuat menggunakan bahan dasar air laut. Mengapa air laut asin ?
Garam dan zat-zat mineral yang terkandung di dalam air laut sebanarnya berasal dari daratan. Bebatuan adalah sumber utama mineral di laut. Air hujan mengandung sedikit asam, mengikis permukaan bebatuan. Proses ini menyebabkan mineral dan ion yang terkandung dalam bebatuan menuju sungai dan mengalir ke laut. Selain itu pasir dan tanah yang tergerus air hujan juga akan bermuara di laut.
Sumber : https://st3.depositphotos.com |
Sebagian ion dan mineral yang sampai di laut digunakan oleh organisme lautan dalam proses metabolisme sebagian lagi tidak digunakan sehingga ion dan garam-garam mineral tersebut tetap berada di laut dengan konsentrasi yang kian meningkat.
Proses ini telah terjadi selama jutaan tahun yang semakin lama meningkatkan kadar garam di dalam laut. Keasinan air laut disebut juga salinitas.
Selain berasal dari darat, kandungan garam di laut juga berasal dari proses geologi dasar laut. Air laut merembes melalui retakan dasar laut dan dipanaskan oleh magma dari inti bumi. Panas menyebabkan serangkaian reaksi kimia. Air akan melepaskan oksigen, magnesium dan sulfat. Dan mengambil besi, zinc dan tembaga dari bebatuan sekitar. Air yang panas tersebut dilepaskan melalui ventilasi hidrotermal di dasar laut. Sebagian lagi dilepaskan melalui erupsi vulkanik gunung api bawah laut yang secara langsung melepaskan mineral ke dalam laut.
Sumber : https://oceanservice.noaa.gov |
Itulah beberapa penjelasan mengapa air laut terasa asin. Ion terbanyak di laut adalah klorida dan sodium dengan jumlah sekitar 85 % mineral terlarut di dalam laut. Sedangkan 10 % lainnya adalah magnesium dan sulfat. mineral ion lainnya memiliki konsentasi yang sangat kecil.
Konsentrasi garam (salinitas) di dalama laut sangat bervariasi tergantung pada suhu, evaporasi dan prespitasi. Salinitas biasanya cenderung lebih rendah pada daerah sekitar equator dan kutub, namun tinggi pada lintang pertengahan.
Sumber :
https://oceanservice.noaa.gov/facts/whysalty.html